Jumat, 15 November 2013
Buah dan Sayur
Buah dan sayur sangat beragam macam dan jenisnya. Penyebutannya pun sering salah dan berbeda antar satu sama lain. Nah, buat yang mau lebih tau lagi tentang buah dan sayur cek DI SINI yaaa, ada contoh makalah yang bisa juga dipakai untuk referensi :))
Hasil Olahan Buah dan Sayur
HASIL OLAHAN BUAH DAN
SAYUR
BUAH
Dodol adalah makanan berupa gel yang terbuat dari campuran bahan beras pati, gula dan bahan pengisi lainnya seperti buah dan rumput laut.Dodol tergolong makanan semi basah dengan kadar gula tinggi sehingga dapat disimpan agak lama (1-3 bulan). Pembuatan makanan ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa terdapat pada rumah tangga
2. Manisan
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan buah dalam madu.Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lainnya. Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lainnya.Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dijemur sampai kering
3. Kripik
Keripik adalah irisan buah atau umbi yang digoreng sampai kering dan garing. Keripik mempunyai kadar air rendah sehingga dapat disimpan lama.
4. Minuman Sari Buah
Sari buah merupakan cairan jernih atau agak jernih, tidak difermentasi, diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar. Pembuatan sari buah terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan simpan serta daya guna buah-buahan. Pada dasarnya sari buah dibuat dengan cara penghancuran daging buah dan kemudian ditekan. Gula ditambahkan untuk mendapatkan rasa manis. Untuk memperpanjang daya simpan, ditambahkan bahan pengawet. Selanjutnya cairan disaring, dibotolkan, kemudian di pasteurisasi agar tahan lama. Pemurnian sari buah bertujuan untuk menghilangkan sisa serat-serat dari buah dengan cara penyaringan, pengendapan atau sentrifugasi dengan kecepatan tinggi yang dapat memisahkan sari buahdari serat-serat berdasarkan perbedaan kerapatannya. Sari buah yang tidak dimurnikan akan berakibat terjadinya pengendapan di dasar botol.
5. Jus
Jus buah maupun sayuran adalah minuman sari buah yang diperoleh dari proses pemerasan mesin juicer sehingga akan diperoleh cairan sari buah atau sayuran. Namun di Indonesia, kita lebih mengenal istilah jus adalah minuman yang terbuat dari buah atau sayuran yang dihaluskan dengan blender, padahal minuman jenis ini sebenarnya lebih tepat disebut dengan smoothie
6. Sup Buah
7. Selai
Selai atau selei (bahasa Inggris:jam, bahasa Perancis:confiture)adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahanyang sudah yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hinggakental atau berbentuk setengah padat. Selai tidak dimakan begitu saja,melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar atau sebagai isi roti manis.Selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti kue nastar ataupemanis pada minuman, sepertiyogur t dan es krim. Selai yang di dalamnya masih ditemukan potongan buah dalamberbagai ukuran disebutpreserve atauconserves, sedangkan selai yangdibuat dari sari buah dan kulit buah genus Citrus disebutmarmalade.
8. Rujak
Makanan yang dibuat dari buah-buahan dan kadang-kadang disertai sayuran yang dipotong kecil-kecil, kemudian diberi bumbu yang terdiri atas asam, gula dan cabai.
SAYUR
1.
Tumis 2. Salad
Salad adalah suatu istilah yang luas dipergunakan bagi persiapan jenis-jenis makanan yang merupakan campuran dari potongan-potongan bahan-bahan makanan siap santap. Suatu salad dapat disajikan dingin-dingin (setelah didinginkan terlebih dahulu dalam lemari pendingin) atau disajikan dalam temperatur ruang, dan dapat juga menjadi isi dariroti sandwich. Walaupun dapat dibuat atau terdiri dari bahan daging matang atau telur (rebus atau goreng), umumnya jenis makanan ini terdiri dari setidaknya satu jenis sayuran mentah (lalapan) atau buah-buahan, umumnya digunakan selada. Seringkali salad disajikan dengan saus (dressing) tertentu. Dapat dikatakan bahwa salad merupakan versi barat dari jenis makanan seperti gado-gado, lotek,karedok, ketoprak ataupun pecel.
3. Kripik
Keripik adalah irisan sayur atau umbi yang digoreng sampai kering dan garing. Keripik mempunyai kadar air rendah sehingga dapat disimpan lama. Contohnya : keripik bayam
4. Pecel
Sayuran
yang sudah direbus dan diberi bumbu kacang, biasanya terdiri dari tauge (kecambah),
bayam, kangkung, kol, kacang panjang dan timun.
Kamis, 31 Oktober 2013
Ekologi Banjarnegara
Banjarnegara merupakan salah satu
kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Banjarnegara
terletak pada jalur pegunungan di bagian tengah Jawa Tengah sebelah Barat yang
membujur dari arah Barat ke Timur. Kabupaten Banjarnegara
terdiri atas 20 kecamatan.
Berdasarkan sumber dari Depkes,
Kabupaten Banjarnegara termasuk dalam kategori wilayah resiko tinggi rawan
pangan. Kerawanan pangan ini memberi konsekuensi terhadap penurunan status gizi
dan kesehatan masyarakat. Salah satu kecamatan yang menjadi daerah rawan pangan
dan status gizi yang buruk adalah kecamatan Pejawaran.
Kerawanan pangan dan status gizi
yang buruk di kecamatan Pejawaran disebabkan karena faktor ekologi yang beragam.
Dilihat dari aspek ketahanan pangan rumah tangga, daerah ini bisa dikatakan
kurang karena kemampuan untuk memenuhi pangan agar dapat hidup sehat dan
produktif sangat rendah baik secara jumlah maupun gizinya. Rata-rata tingkat
pendidikan penduduk Kecamatan Pejawaran hanyalah tamatan Sekolah Dasar (SD).
Sedangkan untuk mata pencaharian penduduk didominasi petani dan buruh tani,
sehingga disimpulkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Dengan
kondisi itu, pengetahuan ibu tentang gizi juga sangat terbatas. Ibu tidak akan
mengerti tentang gizi yang baik sehingga apa yang diberikan untuk anak apa
adanya, apa yang mampu dibeli atau dimasak ibu dengan penghasilan ayah sebagai
buruh atau petani. Dari segi kualitas maupun kuantitas pangan untuk rumah
tangga tidak dapat tercukupi mengakibatkan rendahnya konsumsi pangan dan gizi
yang berakibat pada status gizinya.
Selain kondisi sosial ekonominya,
masalah gizi buruk juga diperparah dengan faktor budaya dan kebiasaan. Ibu
hamil di daerah ini, tidak terbiasa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Hal
ini dikarenakan adanya kebiasaan untuk lebih memberikan madu pada bayi.
Kolostrum pada ASI pertama juga tidak diberikan karena dianggap kotor, sehingga
imunitas dari anak tersebut juga tidak terbentuk dengan sempurna. Hal ini nanti
yang juga berpengaruh terhadap status gizi anak tersebut.
Selain rawan pangan, ada daerah di
kabupaten Banjarnegara yang rawan malaria. Daerah ini adalah Banjarmangu dan
Pagedongan. Banjarnegara memang pernah menjadi daerah endemik malaria pada
tahun 2001 dengan wabah malaria yang sangat besar waktu itu. Walaupun sekarang
angka penyakit malaria sudah berkurang, namun masih menjadi 10 masalah
kesehatan di Banjarnegara.
Daerah rawan malaria ini
disebabkan karena faktor lingkungan yang buruk. Pada kecamatan Pegedongan, hampir
semua lingkungan sekitarnya merupakan kebun salak yang lembab dan basah. Pada
daerah ini memang cocok untuk bertanam salak. Sebagian penduduk yang ekonominya
agak tinggi juga mempunyai ternak berupa sapi, dimana letak kandangnya terpisah
dengan rumah tetapi masih dalam jarak yang dekat atau tidak terlalu jauh. Rumah
penduduk disini juga masih terpencar, sehingga masih banyak pemukiman yang
dilewati oleh aliran sungai. Kondisi sungai bila musim hujan airnya cukup deras
sehingga tidak bisa menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk, namun pada musim
kemarau kondisi airnya tidak begitu lancar dan banyak terdapat kubangan air
(lekukan di dasar atau dipinggir sungai) sehingga dapat menjadi tempat untuk
perkembangan vektor penyakit malaria yaitu nyamuk khususnya Anopheles sp.
Kondisi seperti itu yang
menyebabkan masih banyak warga yang mengidap malaria, apalagi bila ditambah
dengan kebersihan lingkungan yang kurang. Banyak masyarakat yang kurang peduli
dengan kebersihannya, misalnya saat melintasi sungai tersebut tidak memakai
alas kaki atau ke kebun juga tidak menggunakan alas kaki. Kebiasaan seperti ini
yang akan mengakibatkan masyarakat mudah terkena infeksi. Dengan terjangkit
malaria, maka nafsu makan seseorang akan turun sehingga infeksi akan semakin
akut dan mengakibatkan imunitas tubuh turun. Atau dapat juga dikatakan bahwa
nafsu makan yang turun dapat menurunkan imunitas tubuh, sehingga bila ada
infeksi yang berulang akan semakin memperparah keadaan tubuhnya. Terjadinya
gangguan imunitas ini juga akan mengakibatkan seseorang mengalami gizi kurang.
Banyak penderita malaria di daerah ini yang juga mengidap gizi kurang.
Di kabupaten Banjarnegara sendiri
merupakan daerah dengan topografi berbukit-bukit, kemiringan yang tinggi dan
bervariasi merupakan daerah dengan permasalahan lingkungan yang cukup kompleks.
Eksploitasi lahan yang berlebihan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan,
akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang berimbas terhadap semua sektor
kehidupan.
Dataran Tinggi Dieng yang
merupakan bagian hulu DAS Serayuyang terletak di wilayah Kabupaten Banjarnegara
adalah kawasan lindung yang seharusnya merupakan wilayah yang dilindungi dari
kegiatan produksi dan kegiatan manusia lainnya yang dapat merusak
fungsi lindungnya. Namun pada kenyataannya daerah ini banyak dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan mengeksploatasi lahan secara besar-besaran
untuk ditanami tanaman semusim yaitu kentang. Tanaman kentang telah menjadi
tanaman primadona di daerah ini. Penanaman kentang secara besar-besaran telah
mengubah dataran tinggi dieng. Lereng pegunungan yang seharusnya bersisi
tumbuhan berakar kuat justru berubah menjadi lahan tanam kentang yang bisa
mempercepat erosi.
Dengan adanya kerusakan
lingkungan di bagian hulu DAS Serayu yang lebih cepat dari pada proses
rehabilitasinya akan mempercepat sedimentasi di bendungan mrican. Hal ini
mengganggu perputaran turbin pembangkit tenaga listrik bendungan dan juga
ketersediaan air untuk perairan sawah dan lahan. Dengan berkurangnya
ketersediaan air ini, bisa dikaitkan dengan ketersediaan pangan yang ada di
daerah Banjarnegara. Bila terjadi terus-menerus, bisa jadi terjadi krisis
pangan di daerah ini.
Nutrisi untuk bayi
Postingan kali ini tentang seputar bayi dan nutrisinya yaaa...
Yuk disimak J
Umur berapa sih yang masih bisa disebut bayi??? Yupz, umur 0
– 1 tahun (menurut WHO). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seorang bayi
maupun anak, yaitu faktor pertumbuhan, perkembangan psikomotor, interaksi
sosial, nutrisi, keluarga dan edukasi. Semua faktor tersebut akan mempengaruhi
tumbuh kembang seorang bayi.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi
sendiri, dipengaruhi oleh berbagai hal :
·
Faktor
genetik
·
Nutrisi
post-natal
·
Kesehatan
·
Faktor
psikososial
·
Hormon
Nahhh, apa sih sebenernya pertumbuhan
dan perkembangan itu? Ternyata, pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang
berbeda lohh...
Pertumbuhan adalah bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran
fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat ( menurut Depkes,2006). Perumbuhan bayi
biasanya dikontrol dengan kartu menuju sehat (KMS) di posyandu.
Pada usia 0 – 6 bulan, pertumbuhan
bayi lebih pada reaksi metabolik. Sedangkan pada usia 6 - 12 bulan, pertumbuhannya akan lebih
berkembang ke arah aktifitas fisik. Normalnya, berat badan bayi bertambah pada
saat usia 2 minggu (± 30gr/hari).
Lalu, apa perkembangan itu?? Perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhinya.
Perkembangan pada bayi, bisa dilihat
dari kemampuan motorik halus dan motorik kasar.
Motorik halus : Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dengan bantuan
otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat dan diatur secara halus
seperti keterampilan tangan (Soetjiningsih, 1995; Santrock, 2007). Misalnya,
menggenggam mainan berbunyi, menggenggam dengan ibu jari dan jari-jari lain,
membangun menara dengan 2 gelas, dsb.
Motorik kasar : Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang
melibatkan otot-otot besar, seperti berjalan (Soetjiningsih, 1995; Santrock,
2007). Contoh lain dari motorik kasar yaitu berguling, berdiri ketika dipegang,
berdiri sendiri dengan baik, dsb.
Bagaimana kebutuhan
nutrisi untuk bayi ??
Kebutuhan untuk bayi bisa diukur atau dihitung menggunakan
rumus
|
Keterangan : AKEi
= Angka kecukupan energi individu pada bayi umur Ui (kkal/orang/hari)
Ui = Umur bayi (bulan)
Bi = Berat badan bayi pada umur Ui (kg)
Berdasarkan hasil Widya Karya
Nasional Pangan dan Gizi (2004) angka kecukupan energi untuk anak berusia 1-3
tahun adalah sebesar 1000 kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6
tahun adalah sebesar 1550 (Dwiriani 2009)
· Karbohidrat
Untuk mencukupi kebutuhan energi,
dianjurkan sekitar 60 – 70 % energi
total berasal dari karbohidrat (Krisnatuti&Yenrina 2006)
·
Lemak
Menurut WHO (1990) dalam Almatsier
(2004) sebagai sumber energi yang efisien, dianjurkan kecukupan lemak bayi
menyumbang 15-30% kebutuhan energi total.
· Protein
Menurut Dwiriani (2009) besarnya
kebutuhan protein berdasarkan berat badan adalah (1) 2.2 g/kg BB/hari pada usia
<6 bulan, (2) 2 g/kg BB/hari pada usia 6-12 bulan, dan (3) 1-1.5 g/kg
BB/hari pada usia di atas 1 tahun.
· Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral untuk bayi bisa dilihat dari tabel berikut :
· Cairan
a akan sluit diperbaiki.
· Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral untuk bayi bisa dilihat dari tabel berikut :
· Cairan
Kecukupan adalah (1) 0.8 liter/hari
pada usia <6 bulan, (2) 1.0 liter/hari pada usia 6-12 bulan, (3) 1.1
liter/hari pada usia 1-3 tahun, dan (4) 1.4 liter/hari pada usia -6 tahun
berdasarkan WKNPG (2004)
Apa saja masalah
nutrisi yang sering terjadi pada bayi?
Dalam perkembangan dan
pertumbuhannya, tentu saja ada masalah yang terkadang dialami bayi. Masalah dan
penyebabnya pun beragam dan diusahakan secepatnya mendapat penanganan.
·
Intoleransi Laktosa : ketidakcukupan
enzim laktase sehingga laktosa tidak dapat dicerna akibatnya terjadi gangguan
pencernaan seperti : diare, sakit perut
Gejala
: diare, sakit
perut, kembung
Penyebab
: genetik, gastroenteritis, infeksi parasit, defisiensi Fe,
·
Alergi susu sapi : tidak langsung
tampak setelah anak minum susu, tubuh bereaksi membuat zat inti yang dinamakan
immunoglobulin, ketika anak mengonsumsi susu sapi, tubuhnya akan membentuk
antibodi ----- antibodi berlebih ---- alergi
Gejala
: kemerahan atau rasa gatal di tubuh setelah minum susu sapi
Penyebab
: protein dari susu sapi
·
Diare
Untuk diare, dapat dikurangi
kemungkinan terjadinya dengan pemberian ASI. Pada bayi yang
mendapat air susu ibu lebih jarang menderita diare karena berkurangnya
kontaminasi bakteri serta terdapatnya zat-zat anti infeksi dalam air susu ibu
(IgA). Selain itu, antibodi
dari
kolostrum ASI memberi
kekebabalan gastrointestinal
Berdasarkan penelitian
Grantham-McGregor et al., 2007 diperkirakan lebih dari 200 juta
anak-anak di bawah umur lima tahun mengalami kegagalan dalam mencapai potensi
perkembangan kognitif karena kemiskinan, tingkat kesehatan dan gizi yang
rendah, dan pola asuh yang kurang.
Gizi yang buruk pada saat kehamilan
dan masa awal kehidupan bayi akan memberikan beberapa dampak buruk seperti
gangguan perkembangan motorik yang akan berdampak pula pada perkembangan
kognitif dan IQ. Otak akan tumbuh secara pesat dimulai dari trimester ketiga
kehamilan sampai usia 3 tahun. Perkembangan otak akan mempengaruhi perkembangan
fisik, kognitif dan psikososial. Gagal tumbuh atau pertumbuhan yang terganggu
pada masa emas pertumbuhan bayi dan balit
Apa masalah pemberian
makan pada bayi ?
Pemberian makan pada bayi bisa
terjadi masalah, masalah tersebut bisa pemberian makan yang kurang atau lebih
atau keadaan yang lainnya. Pemberian makan yang kurang, biasanya disebabkan
karena bayi tidak mampu mengambil atau menerima makanan dalam jumlah yang
cukup. Pada bayi usia 4 bulan, bila penambahan berat badan kurang dari 200
gr/minggu menunjukkan pemberian makan yang kurang.
Pemberian makan yang lebih, disebabkan
karena terlalu sering diberi makan atau saat bayi menangis selalu diberi makan.
Pemberian makan yang lebih akan memperlambat pengosongan lambung (lemak) dan
mengganggu proses fermentasi (karbohidrat) akibatnya perut kembung, berat badan
naik dengan cepat, banyak kentut dan obesitas.
Keadaan lain yang bisa mengganggu
pemberian makan pada bayi adalah regurgitasi. Regurgitasi adalah kembalinya
sejumlah kecil makanan yang tertelan selama atau sesudah makan, bisa disebabkan
karena terlalu cepat minum dan menelan udara. Selama usia 6 bulan pertama, hal
ini masih dianggap wajar.
Bagaimana pemilihan
makanan dan penyusunan menu ?
Bayi seharusnya mendapatkan ASI
eksklusif sampai usia 6 bulan dan meneruskan ASI sampai usia 2 tahun atau
lebih. Pemberian ASI eksklusif, artinya bayi hanya diberikan ASI sampai usia 6
bulan, tidak ada pemberian makanan lain termasuk air, madu, pisang dll. Pemberian
MP-ASI baru dilakukan saat usia bayi lebih dari 6 bulan, karena kandungan
nutrisi ASI tidak mencukupi untuk kebutuhan nutrisi bayi sehingga diperlukan
makanan tambahan. Makanan bentuk padat mulai dapat diberikan sekali sehari
dalam jumlah sedikit (3-5 sdt). Makanan yang dimuntahkan oleh bayi, belum tentu
tidak disukai bayi. Hal tersebut bisa saja karena bayi sudah kenyang atau lidah
bayi belum dapat menelan dengan cukup, sehingga jangan memaksa bayi. Berikan
makanan tersebut beberapa kali sampai bayi terbiasa.
Pemberian buah dan sayur bisa
dilakukan, tetapi sebaiknya disaring atau dalam bentuk lunak. Misal, buah
pisang dimasak sebentar supaya lebih lunak. Pada saat pemberian makanan
pendamping ini, sebaiknya tidak dipentingkan untuk rasa karena bayi belum
mengenal rasa hambar sehingga jangan terlalu cepat menambahkan garam atau gula.
Biarkan bayi mengenal rasa asli dari makanannya.
Langganan:
Postingan (Atom)