Kamis, 31 Oktober 2013

Ekologi Banjarnegara

Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Banjarnegara terletak pada jalur pegunungan di bagian tengah Jawa Tengah sebelah Barat yang membujur dari arah Barat ke Timur. Kabupaten Banjarnegara terdiri atas 20 kecamatan.
Berdasarkan sumber dari Depkes, Kabupaten Banjarnegara termasuk dalam kategori wilayah resiko tinggi rawan pangan. Kerawanan pangan ini memberi konsekuensi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan masyarakat. Salah satu kecamatan yang menjadi daerah rawan pangan dan status gizi yang buruk adalah kecamatan Pejawaran.
Kerawanan pangan dan status gizi yang buruk di kecamatan Pejawaran disebabkan karena faktor ekologi yang beragam. Dilihat dari aspek ketahanan pangan rumah tangga, daerah ini bisa dikatakan kurang karena kemampuan untuk memenuhi pangan agar dapat hidup sehat dan produktif sangat rendah baik secara jumlah maupun gizinya. Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Pejawaran hanyalah tamatan Sekolah Dasar (SD). Sedangkan untuk mata pencaharian penduduk didominasi petani dan buruh tani, sehingga disimpulkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Dengan kondisi itu, pengetahuan ibu tentang gizi juga sangat terbatas. Ibu tidak akan mengerti tentang gizi yang baik sehingga apa yang diberikan untuk anak apa adanya, apa yang mampu dibeli atau dimasak ibu dengan penghasilan ayah sebagai buruh atau petani. Dari segi kualitas maupun kuantitas pangan untuk rumah tangga tidak dapat tercukupi mengakibatkan rendahnya konsumsi pangan dan gizi yang berakibat pada status gizinya.
Selain kondisi sosial ekonominya, masalah gizi buruk juga diperparah dengan faktor budaya dan kebiasaan. Ibu hamil di daerah ini, tidak terbiasa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Hal ini dikarenakan adanya kebiasaan untuk lebih memberikan madu pada bayi. Kolostrum pada ASI pertama juga tidak diberikan karena dianggap kotor, sehingga imunitas dari anak tersebut juga tidak terbentuk dengan sempurna. Hal ini nanti yang juga berpengaruh terhadap status gizi anak tersebut.
Selain rawan pangan, ada daerah di kabupaten Banjarnegara yang rawan malaria. Daerah ini adalah Banjarmangu dan Pagedongan. Banjarnegara memang pernah menjadi daerah endemik malaria pada tahun 2001 dengan wabah malaria yang sangat besar waktu itu. Walaupun sekarang angka penyakit malaria sudah berkurang, namun masih menjadi 10 masalah kesehatan di Banjarnegara.
Daerah rawan malaria ini disebabkan karena faktor lingkungan yang buruk. Pada kecamatan Pegedongan, hampir semua lingkungan sekitarnya merupakan kebun salak yang lembab dan basah. Pada daerah ini memang cocok untuk bertanam salak. Sebagian penduduk yang ekonominya agak tinggi juga mempunyai ternak berupa sapi, dimana letak kandangnya terpisah dengan rumah tetapi masih dalam jarak yang dekat atau tidak terlalu jauh. Rumah penduduk disini juga masih terpencar, sehingga masih banyak pemukiman yang dilewati oleh aliran sungai. Kondisi sungai bila musim hujan airnya cukup deras sehingga tidak bisa menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk, namun pada musim kemarau kondisi airnya tidak begitu lancar dan banyak terdapat kubangan air (lekukan di dasar atau dipinggir sungai) sehingga dapat menjadi tempat untuk perkembangan vektor penyakit malaria yaitu nyamuk khususnya Anopheles sp.
Kondisi seperti itu yang menyebabkan masih banyak warga yang mengidap malaria, apalagi bila ditambah dengan kebersihan lingkungan yang kurang. Banyak masyarakat yang kurang peduli dengan kebersihannya, misalnya saat melintasi sungai tersebut tidak memakai alas kaki atau ke kebun juga tidak menggunakan alas kaki. Kebiasaan seperti ini yang akan mengakibatkan masyarakat mudah terkena infeksi. Dengan terjangkit malaria, maka nafsu makan seseorang akan turun sehingga infeksi akan semakin akut dan mengakibatkan imunitas tubuh turun. Atau dapat juga dikatakan bahwa nafsu makan yang turun dapat menurunkan imunitas tubuh, sehingga bila ada infeksi yang berulang akan semakin memperparah keadaan tubuhnya. Terjadinya gangguan imunitas ini juga akan mengakibatkan seseorang mengalami gizi kurang. Banyak penderita malaria di daerah ini yang juga mengidap gizi kurang.
Di kabupaten Banjarnegara sendiri merupakan daerah dengan topografi berbukit-bukit, kemiringan yang tinggi dan bervariasi merupakan daerah dengan permasalahan lingkungan yang cukup kompleks. Eksploitasi lahan yang berlebihan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan, akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang berimbas terhadap semua sektor kehidupan.
Dataran Tinggi Dieng yang merupakan bagian hulu DAS Serayuyang terletak di wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah kawasan lindung yang seharusnya merupakan wilayah yang dilindungi dari kegiatan produksi dan kegiatan manusia lainnya yang dapat merusak fungsi lindungnya. Namun pada kenyataannya daerah ini banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mengeksploatasi lahan secara besar-besaran untuk ditanami tanaman semusim yaitu kentang. Tanaman kentang telah menjadi tanaman primadona di daerah ini. Penanaman kentang secara besar-besaran telah mengubah dataran tinggi dieng. Lereng pegunungan yang seharusnya bersisi tumbuhan berakar kuat justru berubah menjadi lahan tanam kentang yang bisa mempercepat erosi.

Dengan adanya kerusakan lingkungan di bagian hulu DAS Serayu yang lebih cepat dari pada proses rehabilitasinya akan mempercepat sedimentasi di bendungan mrican. Hal ini mengganggu perputaran turbin pembangkit tenaga listrik bendungan dan juga ketersediaan air untuk perairan sawah dan lahan. Dengan berkurangnya ketersediaan air ini, bisa dikaitkan dengan ketersediaan pangan yang ada di daerah Banjarnegara. Bila terjadi terus-menerus, bisa jadi terjadi krisis pangan di daerah ini. 

Nutrisi untuk bayi

Postingan kali ini tentang seputar bayi dan nutrisinya yaaa... Yuk disimak J

Umur berapa sih yang masih bisa disebut bayi??? Yupz, umur 0 – 1 tahun (menurut WHO). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seorang bayi maupun anak, yaitu faktor pertumbuhan, perkembangan psikomotor, interaksi sosial, nutrisi, keluarga dan edukasi. Semua faktor tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang seorang bayi.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sendiri, dipengaruhi oleh berbagai hal :
·         Faktor genetik
·         Nutrisi post-natal
·         Kesehatan
·         Faktor psikososial
·         Hormon
Nahhh, apa sih sebenernya pertumbuhan dan perkembangan itu? Ternyata, pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang berbeda lohh...
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat ( menurut Depkes,2006).  Perumbuhan bayi biasanya dikontrol dengan kartu menuju sehat (KMS) di posyandu.


Pada usia 0 – 6 bulan, pertumbuhan bayi lebih pada reaksi metabolik. Sedangkan pada usia 6 -  12 bulan, pertumbuhannya akan lebih berkembang ke arah aktifitas fisik. Normalnya, berat badan bayi bertambah pada saat usia 2 minggu (± 30gr/hari).
Lalu, apa perkembangan itu?? Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya.
Perkembangan pada bayi, bisa dilihat dari kemampuan motorik halus dan motorik kasar.
Motorik halus : Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dengan bantuan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat dan diatur secara halus seperti keterampilan tangan (Soetjiningsih, 1995; Santrock, 2007). Misalnya, menggenggam mainan berbunyi, menggenggam dengan ibu jari dan jari-jari lain, membangun menara dengan 2 gelas, dsb.
Motorik kasar : Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti berjalan (Soetjiningsih, 1995; Santrock, 2007). Contoh lain dari motorik kasar yaitu berguling, berdiri ketika dipegang, berdiri sendiri dengan baik, dsb.
Bagaimana kebutuhan nutrisi untuk bayi ??
Kebutuhan untuk bayi bisa diukur atau dihitung menggunakan rumus
AKEIi =               (129-9.4 Ui + 0.62 Ui2) x Bi

 
 



Keterangan     :  AKEi = Angka kecukupan energi individu pada bayi umur Ui (kkal/orang/hari)
    Ui      = Umur bayi (bulan)
    Bi      = Berat badan bayi pada umur Ui (kg)

Berdasarkan hasil Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004) angka kecukupan energi untuk anak berusia 1-3 tahun adalah sebesar 1000 kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6 tahun adalah sebesar 1550 (Dwiriani 2009)
·        Karbohidrat 
      Untuk mencukupi kebutuhan energi, dianjurkan sekitar 60 – 70 %  energi total berasal dari                           karbohidrat (Krisnatuti&Yenrina 2006)
·         Lemak
       Menurut WHO (1990) dalam Almatsier (2004) sebagai sumber energi yang efisien, dianjurkan                      kecukupan lemak bayi menyumbang 15-30% kebutuhan energi total.
      ·          Protein
             Menurut Dwiriani (2009) besarnya kebutuhan protein berdasarkan berat badan adalah (1) 2.2 g/kg              BB/hari pada usia <6 bulan, (2) 2 g/kg BB/hari pada usia 6-12 bulan, dan (3) 1-1.5 g/kg BB/hari                  pada usia di atas 1 tahun.
      ·         Vitamin dan Mineral
             Vitamin dan mineral untuk bayi bisa dilihat dari tabel berikut :
      ·         Cairan
           Kecukupan adalah (1) 0.8 liter/hari pada usia <6 bulan, (2) 1.0 liter/hari pada usia 6-12 bulan, (3)                1.1 liter/hari pada usia 1-3 tahun, dan (4) 1.4 liter/hari pada usia -6 tahun berdasarkan WKNPG                  (2004)
Apa saja masalah nutrisi yang sering terjadi pada bayi?
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, tentu saja ada masalah yang terkadang dialami bayi. Masalah dan penyebabnya pun beragam dan diusahakan secepatnya mendapat penanganan.
·         Intoleransi Laktosa : ketidakcukupan enzim laktase sehingga laktosa tidak dapat dicerna akibatnya terjadi gangguan pencernaan seperti : diare, sakit perut
Gejala : diare, sakit perut, kembung
Penyebab : genetik, gastroenteritis, infeksi parasit, defisiensi Fe,
·         Alergi susu sapi : tidak langsung tampak setelah anak minum susu, tubuh bereaksi membuat zat inti yang dinamakan immunoglobulin, ketika anak mengonsumsi susu sapi, tubuhnya akan membentuk antibodi ----- antibodi berlebih ---- alergi
Gejala : kemerahan atau rasa gatal di tubuh setelah minum susu sapi
Penyebab : protein dari susu sapi
·         Diare
Untuk diare, dapat dikurangi kemungkinan terjadinya dengan pemberian ASI. Pada bayi yang mendapat air susu ibu lebih jarang menderita diare karena berkurangnya kontaminasi bakteri serta terdapatnya zat-zat anti infeksi dalam air susu ibu (IgA). Selain itu, antibodi dari kolostrum ASI memberi kekebabalan gastrointestinal
Berdasarkan penelitian Grantham-McGregor et al., 2007 diperkirakan lebih dari 200 juta anak-anak di bawah umur lima tahun mengalami kegagalan dalam mencapai potensi perkembangan kognitif karena kemiskinan, tingkat kesehatan dan gizi yang rendah, dan pola asuh yang kurang.
Gizi yang buruk pada saat kehamilan dan masa awal kehidupan bayi akan memberikan beberapa dampak buruk seperti gangguan perkembangan motorik yang akan berdampak pula pada perkembangan kognitif dan IQ. Otak akan tumbuh secara pesat dimulai dari trimester ketiga kehamilan sampai usia 3 tahun. Perkembangan otak akan mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Gagal tumbuh atau pertumbuhan yang terganggu pada masa emas pertumbuhan bayi dan balit
a akan sluit diperbaiki.
Apa masalah pemberian makan pada bayi ?
Pemberian makan pada bayi bisa terjadi masalah, masalah tersebut bisa pemberian makan yang kurang atau lebih atau keadaan yang lainnya. Pemberian makan yang kurang, biasanya disebabkan karena bayi tidak mampu mengambil atau menerima makanan dalam jumlah yang cukup. Pada bayi usia 4 bulan, bila penambahan berat badan kurang dari 200 gr/minggu menunjukkan pemberian makan yang kurang.

Pemberian makan yang lebih, disebabkan karena terlalu sering diberi makan atau saat bayi menangis selalu diberi makan. Pemberian makan yang lebih akan memperlambat pengosongan lambung (lemak) dan mengganggu proses fermentasi (karbohidrat) akibatnya perut kembung, berat badan naik dengan cepat, banyak kentut dan obesitas.
Keadaan lain yang bisa mengganggu pemberian makan pada bayi adalah regurgitasi. Regurgitasi adalah kembalinya sejumlah kecil makanan yang tertelan selama atau sesudah makan, bisa disebabkan karena terlalu cepat minum dan menelan udara. Selama usia 6 bulan pertama, hal ini masih dianggap wajar.
Bagaimana pemilihan makanan dan penyusunan menu ?
Bayi seharusnya mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan meneruskan ASI sampai usia 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI eksklusif, artinya bayi hanya diberikan ASI sampai usia 6 bulan, tidak ada pemberian makanan lain termasuk air, madu, pisang dll. Pemberian MP-ASI baru dilakukan saat usia bayi lebih dari 6 bulan, karena kandungan nutrisi ASI tidak mencukupi untuk kebutuhan nutrisi bayi sehingga diperlukan makanan tambahan. Makanan bentuk padat mulai dapat diberikan sekali sehari dalam jumlah sedikit (3-5 sdt). Makanan yang dimuntahkan oleh bayi, belum tentu tidak disukai bayi. Hal tersebut bisa saja karena bayi sudah kenyang atau lidah bayi belum dapat menelan dengan cukup, sehingga jangan memaksa bayi. Berikan makanan tersebut beberapa kali sampai bayi terbiasa.
Pemberian buah dan sayur bisa dilakukan, tetapi sebaiknya disaring atau dalam bentuk lunak. Misal, buah pisang dimasak sebentar supaya lebih lunak. Pada saat pemberian makanan pendamping ini, sebaiknya tidak dipentingkan untuk rasa karena bayi belum mengenal rasa hambar sehingga jangan terlalu cepat menambahkan garam atau gula. Biarkan bayi mengenal rasa asli dari makanannya.




Senin, 28 Oktober 2013

Katanya TBC ????


selamat malammmmm :)))

kali ini mau ngepost tentang cerita pribadi deh, tepatnya tentang kejadian sakit kemaren :D yang sempet bikin geger dan harus bolak balik ke dokter dan rumah sakit.

Jadi, kemaren waktu awal semester 5, pas mau balik ke semarang abis long holiday di banjarnegara my sweet home :D tiba-tiba ada benjolan di leher sebelah kanan. Benjolan apa itu???? gak ada yang tau, awanya dikira gondongan tapi gak sakit buat nelen -___-"
Setelah jalan 2 minggu dengan benjolan itu, kok jadi tambah besar ya benjolannya. Karna kuliah di gizi ada mata kuliah tentang penyakit, jadilah berfantasi yang enggak-enggak tentang benjolan ituuu.
Pengobatan pertama, dateng ke dokter umum. Dokternya beda sama yang dokter biasanya (dokter keluarga), kata dokternya sih kemungkinan infeksi dari gigi yang berlubang (gigi geraham ada yg lubang) dan menyebabkan pembengkakan di kalenjar limfe. Sama pak dokter dikasih obat antibiotik dll. Jalan 1 minggu, enggak ada perubahan ternyata. 
Pengobatan kedua pun beralih ke dokter keluarga, kata bu dokter di suruh rontgen dan di rujuk ke RSUD Banjarnegara di poli penyakit dalam.
Pengobatan ketiga, jadilah ke RS dan ke poli penyakit dalam. Tapi, karna poli dalam antrinya banyak bangettttttt kagak ketulungan, di kasih tau lah sama susternya kalo rontgen minggu depan aja pas kontrol, untuk hari ini (saat periksa) pakai obat dulu. Sampai di rumah, ternyata benjolan bertambah satu di bagian bawah leher, nah loooo -____-"
Karena kawatir, akhirnya maksa untuk rontgen dan hasilnya dibawa ke dokter penyakit dalam. Dokternya juga bingung tuh hahaha karena gejalanya setengah-setengah :D dan sampai pengobatan kali ini pun cuma pakai obat.
Jalan 1 minggu, belum ada perubahan lagi dan niat mau kontrol ehhhh dokternya gak buka praktek. Karena mepet waktu untuk balik ke Semarang, jadinya ganti dokter lain tapi masih dokter penyakit dalam. Apa kata dokternyaaa??? Biopsi atau operasi (kata dokternya) karena udah dikasih antibiotik tapi gak ngefek, tetiba langsung lemes waktu denger itu. Apa ada indikasi leukimia??? cek darah dulu, untungnya semua normaldan pilihan terakhir adalah biopsi kalo emang gak ada perubahan.
Ternyataaaa, 3 hari kemudian. Benarrr, gak ada perubahan. Alhasil, pindah ke RS Emanuel untuk berobat dan gak tanggung-tanggung, bapak ibu langsung ngedaftarin anaknya ke poli bedah. Gimana perasaannya waktu itu???gak bisa tidur, karna baru pertama kali mau diperiksa sama dokter bedah, gak bisa ngebayangin bakal diapain.
Pengobatan di poli bedah RS Emanuel pun masih PHP, karna dokter menyarankan untuk biopsi tapi gak disitu. Trus dimana?? Di RS Siaga Medika Banyumas. Yakkk, jadi deh hari itu merantau dari rumah sakit satu ke rumah sakit yang lainnya :D
Biopsi ternyata gak seseram yang dibayangkan (mungkin tergantung kasusnya juga), sel-sel kalenjar diambil dengan suntikan seperti saat ambil sampel darah di lengan. Tapi, tetep ada bedanya karna waktu biopsi lebih sakit dan lebih terasa disedot-sedot, mungkin karena yang diambil bukan darahnya tapi sel-selnya dan pasti efeknya lebih pegelllll.Dan alat suntiknya, hmmm mungkin lebih gede yaa..
Hasil biopsi udah keluar dalam jangka 1 hari. WOWWWW perawatnya aja sampe kagum, padahal biasanya bisa sampe 1 mingguan. Apa hasilnya??? hasilnya adalah Granul Lymphadenopathy Kronis, penjelasan dari dokter bedah itu adalah sejenis TBC. Dan pengobatan pun diberikan obat untuk TBC dengan waktu 6 bulan dimana setiap bulannya harus kontrol. Kaget, shock, gak percaya, pusing dan lemes waktu tau hasil diagnosisnya itu.
Masih mau tau lanjutannya??? 
Keesokan harinya, setelah minum obat di pagi hari, badan langsung bereaksi. Kenapa??? Yupzzz, alergi obat!!! Obat TBC yang dikasih dokter bikin alergi, merah-merah dikulit, panas dingin dan bikin pusing. Seharian itu, merasa kaya sapi glonggongan, bedanya yang dipaksa buat minum bukan air biasa tapi air kelapa muda. Emang sih efeknya rada mendingan (berkurang) tapi perut kembung juga jadi efek samping lain yang mengincar :D
Langsung deh, siangnya kontak dokter yang bersagkutan dan besoknya balik lagi ke RS Emanuel buat periksa (lagi). Dokternya bingung, perawatnya bingung, nah apalagi pasiennya haha. Keputusan dokter, obat diambil lagi dan diganti obat penghilang alergi dulu. Kalo dalam jangka waktu 2 minggu benjolan dan gejalanya belum sembuh maka obat TBC akan kembali diberikan.
Nahhhh, jangka waktu 3 hari setelah alergi justru benjolan mulai berkurang sampai akhirnya hilang dan semua gejalanya udah gak ada lagiii. Akhirnyaaaa, sembuh jugaaa yyyeeeyyy ( \o/ )
Tapi sebenernya sampe sekarang masih bingung, sakit apa ya itu??kok sampe ribet berobatnya dan setelah terdiagnosis pasti malah alergi. Hhhmmmmm, masih misteri :D

Atau, ada yang tau ???

nu-nugget.com



Haiiii sobat, apa kabar hari ini???
Lama gak ngepost ya hehe maklum lah lagi uts :D
Btw, ada yang suka nugget gak nih??tau kan nugget itu kaya apa?? Yuk, simak nugget terbaru nu-nugget.com

Yupz, nugget merupakan salah satu makanan yang sangat disukai semua kalangan masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain rasanya yang enak, cara pembuatannya juga relatif mudah. Nugget yang telah dipasarkan secara luas adalah nugget yang dibuat dengan bahan dasar ayam dengan campuran bahan lainnya seperti tepung tapioka atau roti tawar sebagai bahan pengikat, serta garam, gula, lada, dan bawang putih sebagai bumbu.
Nahh, nu-nugget.com ini beda sama nugget yang lain lohhh. nu-nugget.com merupakan inovasi dari nugget yang dapatmeningkatkan asupan zat gizi masyarakat. nu-nugget.com adalah nugget ikan tuna dengan penambahan tempe, labu kuning, serta potongan buncis dan wortel.
Karna nu-nugget.com adalah nugget ikan tuna, so pasti bahan utamanya adalah ikan tuna. Pemilihan ikan tuna sebagai bahan utama pembuatan nugget karena ikan ini memiliki kandungan protein albumin yang tinggi yang dibutuhkan tubuh untuk perkembangan sel maupun pembentukan jaringan sel baru seperti akibat luka, dan lain sebagainya
Dalam pembuatan nu-nugget.com ini juga ditambahkan labu kuning. Labu kuning pada pengolahan nu-nugget.com digunakan sebagai bahan subtitusi tepung tapioka atau roti tawar yang fungsinya sebagai bahan perekat. Subtitusi labu kuning berfungsi untuk menambah nilai gizi dari nugget ikan, karena labu kuning mengandung betakaroten yang tinggi sehingga apabila dicerna dapat berubah menjadi vitamin A yang memiliki manfaat baik bagi seluruh tubuh. Selain itu juga ditambahkan tempe dan potongan sayuran seperti wortel dan buncis untuk menambah nilai gizi dari nugget ikan. Selain untuk menambah zat gizi pada nugget, penambahan potongan sayuran juga dilakukan untuk meningkatkan tingkat konsumsi sayur masyarakat Indonesia. Hal tersebut karena konsumsi sayur masyarakat Indonesia masih rendah. Secara nasional konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia pada tahun 2007 sekitar 79% dari anjuran. Dalam laporan RISKESDAS tahun 2007, prevalensi penduduk Indonesia yang kurang mengkonsumsi buah dan sayur sebesar 93,6 %.

Nah, yang penasaran sama rasa dan kaya apa nugget nu-nugget.com ayooo di order atau mau tau tentang nu-nugget.com lebih lanjut, bisa menghubungi 

Contact person : 08986680211
Facebook           : https://www.facebook.com/nunuggetcom
twitter                : @NuNuggetCom



 Menerima Pesanan
            -------------------------------------------------------------------------------------------------------------